Manggarai, Nusa Tenggara Timur — Polres Manggarai bersama Sat Polairud terus meningkatkan kegiatan patroli pesisir dan sambang ke komunitas nelayan sebagai upaya preventif dalam mencegah kejahatan perdagangan orang (TPPO). Kegiatan ini dilakukan di beberapa pelabuhan rakyat dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Reo, Manggarai.
Pada Selasa pagi (18/3/2025), Kasubnit Binmas Air AIPDA Marlon Etwiory memimpin langsung patroli di Pelabuhan TPI Reo, Kelurahan Reo, Kecamatan Reok. Dalam patroli tersebut, personel juga melakukan dialog langsung dengan para nelayan dan ABK kapal, termasuk kapal Nursyakinah Indah 01 beserta awaknya.
Beberapa poin yang disampaikan dalam sambang:
-
Pentingnya memperhatikan keselamatan dalam melaut, termasuk pemantauan kondisi cuaca dan kesiapan alat keselamatan.
-
Ajakan untuk nelayan dan pemilik kapal agar turut aktif melaporkan jika menemukan praktik yang mencurigakan, terutama tawaran kerja di luar negeri yang tidak prosedural atau indikasi TPPO.
-
Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pesisir dan tidak membuang sampah ke laut, sebagai kontribusi terhadap kelestarian laut dan keamanan wilayah pesisir.
Kegiatan semacam ini dirancang tidak hanya sebagai patroli fisik, tetapi juga sebagai upaya membangun kesadaran di masyarakat pesisir agar tidak menjadi korban TPPO. Kapolres Manggarai berharap bahwa nelayan sebagai pelaku langsung di garis depan bisa menjadi mitra aktif dalam pencegahan kejahatan tersebut, terutama di jalur laut antar pulau yang rawan penyalahgunaan.
Selain itu, patroli semacam ini juga penting untuk memutus rantai TPPO sejak dini. Bila nelayan mengetahui cara-cara modus yang biasa digunakan oleh pelaku kejahatan ini — seperti tawaran kerja iming-iming tanpa izin resmi, atau perekrutan tenaga kerja ke luar negeri secara ilegal — maka mereka bisa segera melapor ke pihak berwenang.
Dengan kehadiran patroli dan sambang secara berkala, Polres Manggarai ingin menegakkan rasa aman di perairan dan pesisir mereka. Masyarakat nelayan didorong untuk menjadi mata dan telinga aparat di laut, agar wilayah pesisir Manggarai tidak menjadi jalur bagi kejahatan transnasional dan perdagangan orang.