JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Pendidikan menggarisbawahi pentingnya penguatan program edukasi dini dan peran aktif keluarga sebagai benteng utama dalam mencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja dan usia produktif. Pernyataan ini muncul di tengah temuan bahwa usia pertama kali mencoba narkoba semakin muda.
Pada seminar nasional tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Jakarta, para pakar sepakat bahwa pendekatan penindakan saja tidak cukup. Dibutuhkan strategi pencegahan yang dimulai dari unit terkecil masyarakat.
Inisiatif Pendidikan dan Dukungan Orang Tua
Beberapa inisiatif yang ditekankan dalam seminar tersebut meliputi:
- Pendidikan Berbasis Keterampilan Hidup: Sekolah diimbau untuk tidak hanya menyajikan materi tentang bahaya narkoba, tetapi juga fokus pada pelatihan keterampilan hidup (life skills), seperti pengambilan keputusan yang sehat, mengelola stres, dan menolak ajakan negatif.
- Peran Orang Tua: BNN meluncurkan kampanye yang menargetkan orang tua agar lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan anak remaja mereka mengenai risiko narkoba. Fokusnya adalah membangun hubungan yang suportif dan mengenali tanda-tanda awal penyalahgunaan tanpa menghakimi.
- Penguatan Komunitas: Program “Desa Bersinar” (Bersih Narkoba) terus digalakkan, memberdayakan aparat desa, tokoh masyarakat, dan pemuda untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari peredaran dan penggunaan narkoba.
Para ahli percaya bahwa dengan memfokuskan sumber daya pada pencegahan di tingkat keluarga dan komunitas, beban penanganan di sisi penindakan dan rehabilitasi dapat dikurangi secara signifikan dalam jangka panjang.