JAKARTA, 30 Oktober 2025 – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menegaskan fokus utama pemerintah dalam perlindungan anak dari bahaya konten pornografi digital. Kemenko PMK secara aktif mendorong penguatan ketahanan keluarga sebagai basis dan lini pertahanan pertama yang paling efektif.
Keluarga sebagai Kunci Perlindungan Utama
Dorongan ini muncul seiring dengan meningkatnya paparan anak terhadap konten negatif di ruang digital, menuntut adanya strategi perlindungan yang lebih mendasar dan holistik:
- Peran Kunci Orang Tua: Kemenko PMK menekankan bahwa orang tua harus menjadi garda terdepan dalam pengawasan dan edukasi digital. Ketahanan keluarga yang kuat, didukung komunikasi terbuka, akan memudahkan anak untuk berbagi dan menghindari konten berbahaya.
- Literasi Digital: Program penguatan ketahanan keluarga akan mencakup peningkatan literasi digital bagi orang tua. Hal ini penting agar orang tua mampu menggunakan perangkat pengawasan digital dan memahami tren konten yang berisiko bagi anak.
- Strategi Holistik: Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak, tidak hanya melalui pemblokiran platform (tugas Kominfo) tetapi juga melalui pencegahan di tingkat unit sosial terkecil, yaitu keluarga.
Sinergi Lintas Sektor
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK menyatakan bahwa inisiatif ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak:
“Keluarga adalah fondasi. Kami berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengintegrasikan modul perlindungan anak digital dalam program ketahanan keluarga nasional,” jelas perwakilan Kemenko PMK.
Diharapkan, dengan semakin kuatnya peran keluarga, upaya pencegahan dan penanggulangan dampak konten pornografi digital pada anak dapat dilakukan secara lebih efektif dan menyeluruh.















