Medan — Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mencetak prestasi besar dengan berhasil menyita 1,7 ton narkotika dalam sebuah operasi gabungan yang berlangsung hingga 25 September 2025. Barang bukti yang diamankan terdiri dari 1,4 ton sabu kristal, ribuan butir pil ekstasi, paket ganja kering, hingga sejumlah kecil kokain.
Kronologi Operasi
Operasi ini dilakukan di sejumlah titik strategis, termasuk jalur perbatasan Aceh–Sumut dan beberapa pelabuhan tikus yang diduga menjadi pintu masuk penyelundupan narkotika jaringan internasional. Informasi awal diperoleh dari hasil penyelidikan intelijen narkotika BNN, yang kemudian dikembangkan bersama Polda Sumut. Aparat sempat menghadapi perlawanan dari kurir dan pengedar, namun berhasil dilumpuhkan tanpa korban jiwa.
Ungkapan Kepala BNN
Kepala BNN Komisaris Jenderal Suyudi Ario Seto menyebut pengungkapan ini sebagai salah satu yang terbesar sepanjang tahun 2025. Menurutnya, sindikat yang dibongkar merupakan jaringan narkoba internasional dengan jalur distribusi dari kawasan Segitiga Emas hingga masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur laut.
“Penyitaan ini setidaknya menyelamatkan jutaan nyawa dari bahaya narkoba,” ujar Suyudi dalam konferensi pers di Medan.
Tersangka dan Modus
Dari hasil operasi, aparat mengamankan lebih dari 15 tersangka, termasuk kurir, pengendali lapangan, serta oknum yang bertugas menyimpan barang haram di gudang. Beberapa di antaranya masih berusia muda dan dijanjikan bayaran besar untuk menjadi pengantar paket narkotika.
Modus yang digunakan para pelaku cukup beragam, mulai dari menyamarkan sabu dalam paket teh, memanfaatkan kontainer barang ekspor, hingga menyembunyikan ekstasi dalam body kendaraan yang dimodifikasi.
Dampak Sosial dan Ekonomi
BNN menegaskan bahwa jumlah narkotika yang berhasil diamankan ini bernilai lebih dari Rp2,5 triliun di pasaran gelap. Apabila lolos ke masyarakat, narkoba tersebut berpotensi meningkatkan angka kriminalitas, merusak generasi muda, hingga menambah beban negara dalam penanganan kesehatan akibat kecanduan narkotika.
Langkah Lanjutan
Penyidikan kini difokuskan untuk mengungkap dalang utama sindikat yang diduga berada di luar negeri. BNN juga menjalin kerja sama dengan otoritas internasional, termasuk Malaysia dan Thailand, guna menelusuri jaringan lintas batas ini.
Selain itu, BNN mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan masing-masing, terutama terkait peredaran narkotika. Suyudi menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak bisa hanya dilakukan aparat, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat.