Jakarta, 17 November 2025 – Jalur tikus di perbatasan Indonesia-Malaysia semakin menjadi sorotan setelah terungkapnya modus baru penyelundupan sabu skala besar. Pihak berwenang melaporkan bahwa jaringan penyelundup menggunakan rute tidak resmi ini untuk menghindari pemeriksaan ketat yang dilakukan di pelabuhan resmi.
Menurut keterangan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), penyelundupan sabu ini melibatkan sindikat internasional yang memanfaatkan celah keamanan di perbatasan. Dalam beberapa bulan terakhir, pihak BNN dan aparat kepolisian berhasil menggagalkan beberapa upaya penyelundupan yang menggunakan jalur tersebut, dengan barang bukti sabu seberat ratusan kilogram berhasil disita.
Jalur tikus ini dianggap lebih sulit diawasi, sehingga para penyelundup dapat dengan mudah memasukkan narkoba ke wilayah Indonesia dengan risiko minimal. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa sindikat ini juga beroperasi dengan melibatkan warga setempat yang tahu betul seluk-beluk wilayah perbatasan.
Pihak BNN telah meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, termasuk TNI dan kepolisian, untuk memperketat pengawasan di sepanjang perbatasan. Selain itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan yang dapat berkaitan dengan penyelundupan narkoba.
Pemerintah menganggap masalah penyelundupan sabu melalui jalur tikus sebagai ancaman serius bagi keamanan dan kesehatan masyarakat. Penanganan yang lebih efektif dan sinergi antara berbagai pihak diperlukan untuk memberantas jaringan penyelundupan ini dan mencegah narkoba masuk ke Indonesia.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berperan serta dalam menjaga lingkungan sekitar dari pengaruh negatif narkoba. Upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari narkoba.















