JAKARTA, 22 Oktober 2025 – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia memberikan klarifikasi tegas terkait insiden kericuhan yang melibatkan 97 Warga Negara Indonesia (WNI) saat upaya melarikan diri dari perusahaan penipuan daring (online scam) di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal, Kamboja, pada 17 Oktober 2025.
Kemlu membenarkan adanya laporan yang beredar dalam video amatir, namun membantah keras klaim mengenai adanya korban jiwa.
Klaim Korban Tewas Ditepis
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, membenarkan bahwa insiden tersebut diwarnai ketegangan. Ia mengkonfirmasi bahwa suara tembakan memang terdengar saat 97 WNI tersebut memberontak dan kabur dari sekapan gedung scam.
“Kami dapat sampaikan, memang ada laporan yang kami dengar infonya seperti itu (terdengar suara tembakan), namun yang paling penting, kami pastikan tidak ada warga negara kita yang meninggal dunia,” tegas Judha dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (20/10/2025).
11 WNI Dirawat, 4 Orang Ditahan
Judha merinci, dari total 97 WNI yang terlibat kericuhan:
- 86 orang saat ini diamankan di kantor polisi Chrey Thum untuk proses identifikasi dan pendataan.
- 11 orang dirawat di rumah sakit setempat karena mengalami cedera saat upaya melarikan diri. KBRI Phnom Penh telah meninjau para korban luka dan memastikan kondisi mereka tidak mengancam nyawa (non-life-threatening).
- 4 WNI dari total yang diamankan, kini ditahan secara terpisah oleh kepolisian Kamboja karena diduga terlibat melakukan kekerasan terhadap sesama WNI saat kericuhan.
Upaya Pemulangan dan Bantuan Logistik
KBRI Phnom Penh telah bergerak cepat memberikan bantuan logistik, termasuk makanan, obat-obatan, dan kebutuhan sanitasi.
“Kami terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk pendampingan hukum bagi mereka, termasuk mengupayakan agar seluruh WNI tersebut dapat segera dipulangkan ke Indonesia,” tutup Judha.
Insiden ini menambah panjang daftar kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus online scam yang menjerat ribuan WNI di berbagai negara, khususnya di Asia Tenggara.