JAKARTA – Kabinet pemerintahan yang baru terbentuk di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto diprediksi akan memiliki stabilitas politik yang kuat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini disampaikan oleh pengamat politik setelah menganalisis komposisi dan manuver yang dilakukan oleh kelompok oposisi.
Dr. Hasanudin Ali, seorang pengamat politik dari Lembaga Survei Populi Center, menyatakan bahwa jumlah kursi partai politik (parpol) pendukung pemerintah yang sangat dominan membuat setiap upaya signifikan dari oposisi untuk mengganggu atau menggagalkan kebijakan kabinet akan sulit terwujud.
“Secara aritmatika politik, kekuatan koalisi pendukung pemerintahan saat ini jauh melampaui ambang batas. Manuver oposisi di DPR, meskipun akan tetap tajam dan kritis, kemungkinan besar hanya bersifat parsial dan sulit menggoyahkan stabilitas kabinet secara keseluruhan,” ujar Dr. Hasanudin Ali, Senin (24/11).
Faktor Kunci Stabilitas
-
Dominasi Kursi: Koalisi pendukung Presiden Prabowo menguasai mayoritas kursi yang sangat besar di DPR, menjamin kemudahan pengesahan undang-undang dan anggaran.
-
Fokus Publik: Oposisi diperkirakan akan lebih fokus pada isu-isu populis seperti ekonomi dan Bansos, alih-alih melakukan interpelasi atau mosi tidak percaya yang berisiko gagal.
-
Dinamika Internal Oposisi: Kekuatan oposisi saat ini juga dinilai tidak sepenuhnya solid, yang mempersulit koordinasi untuk melancarkan serangan politik yang terencana dan efektif.
Pengamat menyimpulkan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah bagaimana memanfaatkan stabilitas politik di DPR ini untuk mempercepat eksekusi program-program kerja dan reformasi yang telah dijanjikan, tanpa terlalu khawatir terhadap ancaman politik dari parlemen.















