Jakarta — Platform media sosial TikTok tengah mendapat sorotan tajam setelah terbukti memberikan rekomendasi video bermuatan seksual dan pornografi kepada akun yang digunakan oleh anak-anak. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran besar terkait keamanan dan perlindungan anak di dunia digital.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh NetralNews, sistem algoritma TikTok mengarahkan konten sensitif ke pengguna muda meskipun belum ada aktivitas eksplisit dari mereka yang menunjukkan minat konten semacam itu. Dengan kata lain, anak-anak bisa mendapatkan paparan konten dewasa tanpa pernah mencarinya sendiri.
Implikasi & Respons Wajar
Kejadian ini menimbulkan sejumlah permasalahan:
-
Risiko psikologis & perkembangan anak — Anak-anak yang belum matang psikisnya rentan terhadap efek buruk konten seksual, seperti kebingungan, trauma, atau salah persepsi tentang seksualitas.
-
Kewajiban platform untuk moderasi — Sebagai penyelenggara sistem elektronik, TikTok memiliki tanggung jawab untuk memfilter, moderasi, dan melakukan kontrol konten agar tidak membahayakan anak.
-
Tantangan algoritma & personalisasi — Algoritma yang terlalu agresif dalam “merekomendasikan” konten bisa melewati batas aman bila tidak diawasi dengan baik.
Belum ada pernyataan resmi dari TikTok terkait tuduhan ini di dalam laporan yang saya baca. Namun publik dan organisasi perlindungan anak kini menuntut agar platform bertanggung jawab dan melakukan penyesuaian sistem agar tidak terjadi hal serupa lagi.