Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari Sulawesi Tengah saat Polda Sulteng berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu seberat 15 kilogram yang berasal dari Malaysia. Operasi tersebut tidak berlangsung mulus, dengan adegan menegangkan baku tembak antara polisi dan para tersangka yang berani melawan.
Pada hari Jumat, 9 Juni 2023, aparat kepolisian meluncur ke Kabupaten Tolitoli untuk mengungkap pengiriman sabu-sabu ilegal tersebut. Dalam operasi tersebut, keempat orang yang terlibat dalam penyelundupan narkoba tersebut berhasil ditangkap. Namun, salah satu dari mereka nekat berusaha melarikan diri, yang akhirnya memicu baku tembak dengan petugas. Dalam upaya untuk menghentikannya, polisi terpaksa menembak tersangka tersebut di bagian kaki.
Keempat tersangka yang ditangkap memiliki peran masing-masing dalam jalur penyelundupan. Mulai dari pembawa barang dari Malaysia ke Tolitoli, kurir darat yang mengambil sabu-sabu dari kapal dan membawanya ke tempat penyimpanan, hingga orang yang bertugas menjaga barang terlarang tersebut. Polisi juga sedang menyelidiki peran satu orang lagi yang ditangkap karena terlibat dalam menjemput kurir setelah tiba di Malaysia.
Ternyata, penyelundupan tersebut memiliki strategi yang licik. Barang bukti sabu-sabu disimpan di kebun cengkih di Desa Salumpanga, Kecamatan Tolitoli Utara. Untuk mengelabui petugas, para pelaku menyembunyikan narkoba mematikan itu dengan menyimpannya dalam kemasan teh Cina yang tampak tak mencurigakan.
AKBP Dasmin Ginting, Direktur Reserse Narkoba Polda Sulteng, mengungkapkan bahwa kasus ini merupakan hasil penelusuran informasi sejak April 2023. Polda Sulteng berhasil mematahkan rencana pengiriman barang haram tersebut melalui jalur laut. Dalam perkembangan yang mengkhawatirkan, Dasmin mengungkapkan bahwa narkoba ini adalah milik jaringan internasional yang melibatkan bandar dari Malaysia, dengan rencana menyebarluaskannya di wilayah Sulawesi.
Meski operasi ini mengguncang para pelaku, polisi belum menetapkan tersangka karena mereka masih mengumpulkan barang bukti tambahan yang bisa mengungkap jaringan narkoba yang lebih luas. Polda Sulteng juga bekerja sama dengan Kepolisian Sabah Malaysia dalam upaya mencari pemilik sabu-sabu tersebut, menunjukkan bahwa penanganan kasus ini melibatkan kerjasama lintas negara.
Dengan baku tembak dan penyelundupan sabu-sabu seberat 15 kilogram dalam kemasan teh yang terbongkar, operasi Polda Sulteng ini telah