Tangerang – Kabar mengerikan datang dari kota Tangerang saat terungkapnya sebuah pabrik ekstasi yang beroperasi dengan kecepatan yang luar biasa. Pabrik yang terletak di Perumahan Lavon, Survana Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang ini mampu menghasilkan hingga 3 ribu butir ekstasi dalam waktu yang sangat singkat, hanya dalam rentang 30 menit!
Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Sub-Direktorat I Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak. Ia menjelaskan bahwa tersangka utama, yang dikenal dengan inisial B, memiliki keterampilan yang mengkhawatirkan dalam memproduksi narkotika berbahaya ini. Pabrik ekstasi ini terhubung dengan jaringan internasional yang mengancam keamanan negara.
Tersangka B, yang sebelumnya dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO), terbukti memiliki peran kunci dan aktif dalam operasi pabrik ekstasi tersebut. Ia tidak hanya menguasai lokasi pabrik di Sindang Jaya, Tangerang, tetapi juga memiliki kendali penuh terhadap seluruh barang bukti yang ditemukan di rumah tersebut. Polisi menemukan peralatan cetak dan bahan-bahan berbahaya yang digunakan untuk memproduksi ekstasi. B diyakini sebagai dalang di balik operasi pabrik ekstasi yang mengancam kehidupan banyak orang.
Selain itu, B juga diduga menjadi mentor bagi anggota jaringan narkoba lainnya. Ia mengajarkan cara-cara jitu dalam memasukkan racikan bahan baku ke dalam kapsul ekstasi. Kehadiran B dalam jaringan ini menggambarkan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi oleh masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba.
Polisi telah melakukan reka ulang dengan melibatkan lima tersangka terkait, termasuk B, TH, dan N yang ditangkap di Kabupaten Tangerang, serta MR dan ARD yang ditangkap di Semarang. Dalam reka ulang tersebut, polisi berusaha menggambarkan ketakutan dan kengerian yang dirasakan oleh masyarakat akibat operasi pabrik ekstasi ini. Total ada 104 adegan yang direkonstruksi, dengan 68 adegan terjadi di TKP Tangerang dan 36 adegan di TKP Semarang.
Temuan pabrik ekstasi yang mampu menghasilkan ribuan butir dalam waktu yang sangat singkat ini memunculkan rasa takut dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap seluruh jaringan ini dan memastikan para pelaku dihadapkan pada hukum. Keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi prioritas utama dalam upaya memberantas penyalahgunaan n