ACEH UTARA – Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (akrab disapa Ayahwa), secara resmi menandatangani surat pernyataan ketidaksanggupan daerah dalam menangani dampak bencana banjir yang melanda kabupaten tersebut. Pernyataan ini disampaikannya sambil menangis dalam rapat evaluasi banjir di Posko Utama Pendopo Bupati pada Rabu (3/12/2025).
Fakta dan Kondisi di Lapangan
-
Skala Bencana: Banjir dan longsor yang terjadi sejak 22 November 2025 telah merendam 852 desa di Aceh Utara. Daerah ini disebut sebagai wilayah terluas dan terparah yang terkena banjir di Aceh. Sejumlah titik hingga saat ini masih terisolasi dan sulit diakses.
-
Korban: Korban meninggal dunia dilaporkan mencapai 112 orang, dengan jumlah pengungsi menembus 115.000 orang (berdasarkan data terkait).
-
Minimnya Bantuan: Selama hampir dua pekan bencana, Ayahwa mengungkapkan minimnya bantuan dari berbagai pihak.
-
Kebutuhan Mendesak:
-
Helikopter: Permintaan helikopter untuk distribusi beras ke daerah pedalaman yang terisolasi hingga hari itu belum terealisasi.
-
Beras Bulog: Bantuan yang sudah disalurkan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) hanya sekitar 120 ton beras, sementara daerah membutuhkan tambahan 350 ton lagi yang belum diberikan.
-
-
Keterbatasan Dana Daerah: Ayahwa menyatakan bahwa dana daerah yang sudah dikerahkan tidak cukup untuk menangani bencana sebesar ini.
-
Permintaan ke Pusat: Sambil meminta maaf kepada masyarakat Aceh Utara, Ayahwa berharap dengan pernyataan ketidaksanggupan ini, Pemerintah Pusat menjadi sadar akan skala besar banjir di Aceh Utara dan segera turun tangan.















