JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menanggapi pernyataan ketidaksanggupan Bupati Aceh Tengah (dan bupati lainnya) dalam menangani bencana banjir dan longsor yang melanda wilayahnya.
Poin Kunci Tanggapan Mendagri
-
Hal yang Wajar: Tito Karnavian menilai ketidakmampuan penanganan darurat bencana dari para bupati adalah hal yang wajar dan dapat dimaklumi.
-
Akses Terputus: Alasan utama ketidaksanggupan tersebut adalah karena akses jalan yang tertutup total (terkunci dari utara/Lhokseumawe dan selatan). Akses terputus ini membuat kepala daerah tidak mungkin mampu melayani atau memobilisasi alat berat untuk memperbaiki kerusakan.
-
Dukungan Pusat Diperlukan: Ia menjelaskan bahwa wilayah seperti Aceh memerlukan dukungan pangan dari luar yang harus didistribusikan melalui pesawat karena akses darat terputus. Oleh karena itu, bantuan otomatis harus diminta kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat.
-
Pusat Ambil Alih: Tito menegaskan bahwa Pemerintah Pusat akan mengambil alih distribusi bantuan logistik, yang rencananya akan dikirim melalui udara dari Jakarta dan Medan.
-
Pesan kepada Media: Tito meminta para wartawan untuk tidak hanya melihat surat pernyataan ketidaksanggupan bupati, tetapi juga melihat kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa daerah tersebut “enggak akan mungkin mampu” menangani bencana sendirian.














