Jakarta, 10 November 2025 – Dalam peringatan Hari Pahlawan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh bangsa di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11). Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025.
Penganugerahan tahun ini menjadi sorotan tajam publik karena menyertakan dua nama mantan presiden, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto, serta aktivis buruh yang gugur, Marsinah.
💥 Kontroversi Soeharto: Bapak Pembangunan dan Pelanggaran HAM
Nama Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto, Presiden ke-2 RI, menjadi titik pembahasan paling kontroversial dalam daftar penerima gelar tahun ini.
- Pihak Pendukung: Penganugerahan ini didasarkan pada jasa-jasa Soeharto di bidang perjuangan bersenjata dan politik, khususnya program Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang dianggap berhasil membawa Indonesia mencapai swasembada pangan.
- Pihak Kontra: Sejumlah aktivis dan organisasi hak asasi manusia (HAM) menentang keras keputusan ini. Mereka berpendapat, Soeharto bertanggung jawab atas berbagai dugaan pelanggaran HAM berat selama masa Orde Baru, termasuk Peristiwa 1965-1966 dan kasus-kasus kekerasan lainnya, yang seharusnya menghalangi pemberian gelar Pahlawan Nasional.
🕊️ Daftar Lengkap 10 Tokoh yang Dianugerahkan Gelar Pahlawan Nasional
Keputusan Presiden Prabowo juga memberikan pengakuan kepada tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang perjuangan, termasuk tokoh buruh dan ulama. Berikut adalah daftar lengkapnya:
| No | Tokoh (Almarhum) | Asal Daerah | Bidang Perjuangan Utama |
| 1 | K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) | Jawa Timur | Politik, Pendidikan Islam, Demokrasi |
| 2 | Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto | Jawa Tengah | Perjuangan Bersenjata dan Politik |
| 3 | Marsinah | Jawa Timur | Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan (Buruh) |
| 4 | Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja | Jawa Barat | Hukum dan Politik (Diplomat) |
| 5 | Hajjah Rahmah El Yunusiyyah | Sumatera Barat | Pendidikan Islam (Tokoh Perempuan) |
| 6 | Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo | Jawa Tengah | Perjuangan Bersenjata |
| 7 | Sultan Muhammad Salahuddin | Nusa Tenggara Barat (NTB) | Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi |
| 8 | Syaikhona Muhammad Kholil | Jawa Timur | Perjuangan Pendidikan Islam |
| 9 | Tuan Rondahaim Saragih | Sumatera Utara | Perjuangan Bersenjata |
| 10 | Zainal Abidin Syah | Maluku Utara | Perjuangan Politik dan Diplomasi |
Penganugerahan gelar kepada Marsinah, aktivis buruh yang dibunuh secara misterius pada masa Orde Baru, juga mendapat perhatian luas sebagai bentuk pengakuan negara terhadap perjuangan hak-hak pekerja.
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menekankan pentingnya menghormati jasa-jasa para pendahulu dan menjadikan semangat kepahlawanan sebagai inspirasi bagi generasi muda.















