Jakarta, 10 November 2025 – Peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun ini kembali diwarnai seruan dan desakan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meneladani spirit “Merdeka atau Mati” yang dikobarkan oleh arek-arek Suroboyo pada 1945. Semangat pantang menyerah, keberanian, dan yang paling utama, persatuan tanpa memandang latar belakang, dinilai sangat relevan untuk memperkuat persatuan nasional di tengah dinamika politik dan sosial saat ini.
🌟 Pesan Kunci: Persatuan di Atas Kepentingan
Berbagai tokoh dan pengamat nasional menyoroti bahwa inti dari pertempuran Surabaya adalah bagaimana seluruh elemen masyarakat—mulai dari ulama (seperti KH Hasyim Asy’ari melalui Resolusi Jihad), pejuang rakyat, tentara, hingga Gubernur Suryo—mampu bersatu di bawah satu komando untuk melawan gempuran Sekutu.
- Relevansi untuk Pemerintah Prabowo: Semangat ini didesak untuk diinternalisasi dalam kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan Prabowo Subianto. Pemerintah didorong untuk memimpin dengan semangat pengorbanan demi kepentingan bersama dan memprioritaskan rekonsiliasi serta kesatuan bangsa, terutama setelah dinamika pemilihan umum.
- Melawan Ancaman Modern: Pengamat sejarah, Dr. [Nama Pengamat Fiktif], menyatakan, “Ancaman kita hari ini bukan lagi senjata. Ancaman terbesar adalah perpecahan dan polarisasi. Pemerintahan Prabowo harus mampu menyatukan kembali energi bangsa, meneladani Bung Tomo yang mampu membakar semangat semua golongan.”
📜 Presiden Prabowo Kenang Peristiwa Surabaya
Presiden Prabowo Subianto sendiri dalam kegiatan ziarah nasional dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Utama Nasional Kalibata, Jakarta, mengakui dan mengenang sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945.
- Pernyataan Presiden: Presiden Prabowo menekankan pentingnya mencontoh keberanian dan dedikasi para pejuang, menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa.
- Tantangan Implementasi: Meskipun Presiden telah memberikan penghormatan, desakan publik berfokus pada implementasi nyata, yaitu agar semangat persatuan tersebut diterjemahkan ke dalam kebijakan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa diskriminasi.
📢 Menjadikan Pahlawan sebagai Teladan
Seruan untuk meneladani “Arek-Arek Suroboyo” ini merupakan pengingat bahwa kekuatan Indonesia terletak pada keberanian bertindak, keikhlasan berkorban, dan persatuan dalam perbedaan—nilai-nilai fundamental yang harus menjadi pijakan utama Pemerintahan Prabowo dalam lima tahun ke depan.














