JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar, mengonfirmasi bahwa sebanyak 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di lokasi judi dan penipuan online di Myanmar, telah berhasil melarikan diri dan menyeberang ke wilayah Thailand.
Informasi ini disampaikan oleh KBRI Yangon pada hari Kamis, 23 Oktober 2025, menyusul pelarian massal pekerja asing dari kawasan bermasalah tersebut.
Kabur dari Kawasan Rawan di Myawaddy
Menurut keterangan KBRI Yangon, 20 WNI tersebut berhasil melarikan diri dari kompleks KK Park di Myawaddy, Negara Bagian Kayin, yang dikenal sebagai sarang aktivitas kejahatan siber dan perjudian online. Kawasan ini berada di perbatasan yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata lokal.
Para WNI tersebut berhasil menyeberang dari Myanmar ke Thailand dengan melewati Sungai Moei.
“Hingga malam ini, KBRI Yangon telah menerima konfirmasi dari KBRI Bangkok bahwa otoritas Thailand melaporkan sekitar 20 WNI berhasil menyeberang melalui Sungai Moei,” demikian pernyataan resmi KBRI.
Upaya Verifikasi dan Pemulangan
Saat ini, data identitas dan kondisi ke-20 WNI tersebut sedang diverifikasi secara intensif bersama otoritas terkait di Mae Sot, Thailand. Verifikasi ini penting untuk menentukan status mereka, apakah murni sebagai korban TPPO atau terdapat indikasi lain, sebelum proses pemulangan dapat dilakukan.
KBRI Yangon terus berkoordinasi erat dengan KBRI Bangkok, otoritas setempat di Myanmar dan Thailand, serta jaringan kemanusiaan lokal untuk memastikan keselamatan WNI yang masih berada di sekitar Myawaddy. Sebelumnya, terdapat laporan bahwa puluhan WNI lain juga berhasil melarikan diri dari kompleks tersebut.
Imbauan Pemerintah
Pemerintah Indonesia kembali mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri yang tidak resmi. Hal ini demi menghindari jerat sindikat kejahatan siber dan perdagangan manusia, khususnya di wilayah konflik dan rawan seperti Myawaddy dan Shwe Kokko.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mengawal setiap langkah perlindungan dan pemulangan WNI yang menjadi korban di kawasan tersebut. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi hotline KBRI Yangon.