YERUSALEM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu (1/12/2025) secara resmi mengajukan permohonan kepada Presiden Isaac Herzog untuk mendapatkan pengampunan terkait tiga kasus korupsi yang menjeratnya.
Netanyahu menjadi pemimpin Israel pertama dalam sejarah negara itu yang memberikan kesaksian sebagai terdakwa, dengan persidangan yang telah dimulai sejak 24 Mei 2020.
Proses Permohonan dan Kepentingan Publik
Kantor Presiden Isaac Herzog mengonfirmasi penerimaan permohonan tersebut dan menyatakan bahwa prosesnya akan melalui beberapa tahap penting:
-
Departemen Pengampunan: Permohonan akan diteruskan kepada Departemen Pengampunan di Kementerian Kehakiman untuk dimintai pertimbangan.
-
Masukan Hukum: Masukan dari penasihat hukum kepresidenan akan dikumpulkan.
-
Keputusan Akhir: Presiden Herzog akan mengambil keputusan akhir setelah menerima seluruh masukan.
Kantor Presiden menyadari bahwa permintaan ini merupakan permintaan yang luar biasa dengan implikasi signifikan, sehingga kedua dokumen permohonan—satu surat dari pengacara dan satu surat yang ditandatangani Netanyahu sendiri—dapat dipublikasikan secara terbuka.
Argumen Netanyahu
Dalam surat permohonannya, Netanyahu menyampaikan bahwa keputusannya untuk memohon pengampunan, alih-alih melanjutkan persidangan hingga bebas, didasarkan pada kepentingan publik:
“Meskipun secara pribadi saya ingin mengikuti proses persidangan dan membuktikan bahwa saya tidak bersalah hingga dibebaskan sepenuhnya, saya meyakini bahwa kepentingan publik menuntut hal yang berbeda,” tulis Netanyahu. Ia menambahkan bahwa “mengakhiri persidangan dapat meredakan ketegangan yang selama ini menyertai proses tersebut.”
Konteks Hukum dan Geopolitik
-
Wewenang Presiden: Menurut hukum Israel, Presiden memiliki kewenangan untuk memberikan pengampunan atau meringankan hukuman, berdasarkan pertimbangan dari otoritas terkait (termasuk menteri kehakiman atau menteri pertahanan).
-
Dukungan Internasional: Presiden AS saat itu, Donald Trump, dilaporkan telah berulang kali mendesak Presiden Herzog untuk memberikan pengampunan kepada Netanyahu.
-
Kasus Lain: Artikel tersebut juga mencatat bahwa Netanyahu menghadapi tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, di mana Pengadilan Pidana Internasional (ICC) pada November 2024 telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant terkait tindakan di Gaza.















